MAKALAH KEWIRAUSAHAAN | Perencanaan Usaha Lengkap

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berudul PROFIL USAHA atau BISNIS.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Makalah ini bertujuan untuk memberikan tambahan ilmu dan dijadikaan sebagai bahan refrensi untuk mahasiswa dan calon wirausaaha serta wirausaha yang mengembangankan usaha atau bisnisnya.
Terlepas dari semua itu, dengan terselesainya makalah ini, kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini karna tanpa bantuan semua pihak makalah ini tidak akan terselesaikan.
 Akhir kata, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
             
                                                                                                Palu,  02 Mei 2017
      
                                 
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB.I PENDAHULUAN.....................................................................................
A.      Latar Belakang Masalah............................................................................ 
B.       Rumusan Pembahasan............................................................................... 
C.       Tujuan Penulisan.......................................................................................
D.      Manfaat Penulisan.....................................................................................
E.       Metode Penulisan......................................................................................
BAB.II PEMBAHASAN......................................................................................
1.        Pengertian dari profil usaha atau bisnis....................................................
2.        Fungsi-fungsi usaha atau bisnis................................................................
3.        Ruang lingkup usaha atau bisnis secara umum........................................
4.        Bentuk dasar kepemilikan usaha atau bisnis............................................. 
5.        Tujuan dari usaha atau bisnis....................................................................
6.        Konsep tentang ekonomi usaha atau bisnis..............................................
7.        Bisnis yang bagaimana yang sesuai dengan syariah................................
8.        Jenis usaha atau bisnis..............................................................................
9.        Kategori-kategori usaha atau bisnis..........................................................
10.    Tehnik mengembangkan usaha atau bisnis...............................................
BAB.III PENUTUP...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah.
Dalam mempertahankan hidupnya manusia diberi kebebasan dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Kita pernah mendengar berita tentang suatu perusahaan dengan produknya yang berhasil menguasai pasar dan mampu mengeruk keuntungan yang besar dari hasil penjualan produknya. Atau suatu perusahaan yang meluncurkan suatu produk baru dan memperoleh keuntungan bisnis besar. Atau mungkin justru sebaliknya, yang menyatakan kebangkrutan suatu bisnis karena tidak mampu bersaing di pasar atau karena produknya tidak diminati oleh pasar. Pemberlakuan peraturan perundang-undangan baru yang akhirnya dapat menimbulkan turunnya daya beli masyarakat juga dapat menyebabkan lesunya suatu bisnis.
Keberhasilan dan kegagalan seperti uraian di atas merupakan kenyataan yang dapat dialami oleh suatu usaha. Dunia usaha berisi dengan persaingan, peluang, tantangan, kegairahan maupun kelesuan yang dapat menyebabkan naik turunnya suatu usaha.
Usaha atau bisnis yang dirintis dari awal hingga menuju kesuksesan dalam diri pribadi seseorang dilakukan dengan hati yang sabar.
B.       Rumusan Masalah.
1.      Apakah pengertian dari profil usaha atau bisnis?
2.      Apakah fungsi-fungsi usaha atau bisnis?
3.      Apakah ruang lingkup usaha atau bisnis secara umum?
4.      Bagaimana bentuk dasar kepemilikan usaha atau bisnis?
5.      Apakah tujuan dari usaha atau bisnis?
6.      Bagaimanakah konsep tentang ekonomi usaha atau bisnis?
7.      Bisnis yang bagaimana yang sesuai dengan syariah?
8.      Apa sajakah jenis usaha atau bisnis?
9.      Apa sajakah kategori-kategori usaha atau bisnis?
10.  Bagaimanakah tehnik mengembangkan usaha atau bisnis?
C.       Tujuan Penulisan.
1. Untuk memberikan pemahaman tentang pengertian dari profil usaha atau bisnis?
2. Untuk mengetahui fungsi-fungsi usaha atau bisnis?
3. Untuk menjelaskan ruang lingkup usaha atau bisnis secara umum?
4. Untuk menggambarkan bentuk dasar kepemilikan usaha atau bisnis?
5. Untuk mengetahui tujuan dari usaha atau bisnis?
6. Untuk menjelaskan Bagaimana konsep tentang ekonomi usaha atau bisnis?
7. Untuk menjabarkan Bisnis yang bagaimana yang sesuai dengan syariah?
8. Dapat menyebutkan jenis usaha atau bisnis?
9. Dapat menjelaskan kategori - kategori usaha dan bisnis?
10.  Untuk menjelaskan bagaimanakah cara mengembangkan usaha atau bisnis?
D.      Manfaat Penulisan.
1.    Manfaat Akademis.
Sebagai referensi dan bahan tambahan untuk memberikan informasi kepada Para pengusaha maupun lainnya tentang Profil usaha dan dapat melatih kreativitas yang dimiliki setiap mahasiswa dalam menulis sebuah makalah.
2.    Manfaat Praktis.
Bagi pihak internal ( pihak pengusaha / wirausaha) sebagai salah satu alat ukur untuk mengetahui tentang profil usaha sedangkan bagi pihak eksternal ( umum) memberikan gambaran tentang profil usaha. 
E.       Metode Penulisan.
Studi Kepustakaan yaitu pengumpulan data dilakukan dengan cara mencari , membaca , dan mempelajari referensi buku-buku , situs internet serta catatan kuliah yang berhubungan dengan objek penulisan makalah sebagai subjek atau bahan dalam pembuatan penulisan makalah ini .
BAB II
PEMBAHASAN
1.       Pengertian Profil Usaha dan Bisnis.
Untuk memahami tentang Profil usaha atau bisnis, pertama kita harus mengetahui apa yang di maksud dengan profil dan bisnis.  Profil adalah Menggambarkan, menjelaskan, mengenalkan yang mencakup suatu objek. Bisnis adalah pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat. (Skinner, 1992). “Bisnis is all those activities in providing the goods and services needed and desired by people.” Dalam pengertian ini kegiatan bisnis sebagai aktivitas yang menyediakan barang dan jasa yang diperlukan atau diinginkan  oleh konsumen, dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang memiliki badan hukum, perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak memiliki badan hukum maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima, warung yang tidak memiliki SITU dan SIUP, serta usaha informal lainnya.Produk yang dihasilkan dan diperdagangkan oleh kegiatan bisnis mencakup keseluruhan tangible goods dan intangible goods.
Pengertian bisnis lainnya diberikan oleh Griffin dan Ebert (1966), “Business is an organization that provides goods or services in order to earn profit.” Sejalan dengan definisi tersebut, aktivitas bisnis melalui penyediaan barang dan jasa bertujuan untuk menghasilkan profit/laba. Suatu perusahaan dikatakan menghasilkan laba apabila total penerimaan pada satu periode (total revenues) lebih besar dari total biaya (total costs) pada periode yang sama. Laba merupakan daya tarik utama yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan bisnis. Melalui laba yang diciptakan oleh aktivitas bisnis, maka pelaku bisnis dapat mengembangkan skala usahanya menjadi lebih besar lagi. Dari pengertian diatas, bisnis dapat diartikan sebagai Suatu Organisasi atau lembaga yang menyediakan barang dan/atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan (abal). Dengan demikian, faktor pendorong organisasi atau lembaga untuk memulai bisnis dan mengembangkannya adalah prospek mendapatkan keuntungan (laba). Akumulasi laba yang diperoleh melalui aktivitas bisnis dapat pula diinvestasikan ke dalam portofolio usaha yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Dalam kaitannya dengan investasi kembali laba usaha, maka laba usaha dapat diinvestasikan kembali untuk memperbesar skala usaha, pembelian saham, pembelian obligasi, atau diinvestasikan ke dalam usaha prospektif yang kemungkinan akan memberikan kontribusi laba jangka panjang yang lebih besar ke dalam kelompok usaha perusahaan.
Badan usaha sebagai wadah untuk melakukan usaha (bisnis) yang sebagian besar didirikan untuk tujuan mencari keuntungan (profit oriented organization) Memahami ekonomi merupakan merupakan dasar untuk memahami bisnis. Ada beberapa kunci untuk memahami ekonomi, yaitu:
a.     Sumber - sumber daya.
Sumber daya terdiri dari tiga kelompok yaitu: sumber daya alam, kapital, dan tenaga kerja. Sumber daya alam: disediakan oleh alam dalam jumlah terbatas, harus diproses lebih dahulu atau digunakan untuk memproduksi barang dan jasa lainnya. Sumber daya modal (capital produk yang diproduksi untuk tujuan membuat berbagai barang-barang dan jasa. Sumber modal (current assets):
1.    Modal jangka pendek, digunakan habis dalam proses produksi
2.    Modal jangka panjang (modal tetap / fixed capital), dapat digunakan berulangkali dalam proses produksi
Sumber daya manusia (tenaga kerja): merupakan kemampuan manusia dari suatu bangsa. Tanpa adanya sumber daya manusia ini tidak mungkin produktif dalam menggunakan baik sumber daya alam maupun sumber daya modal.
b.    Barang – Barang dan Jasa.
Sumber daya digunakan untuk menghasilkan barang – barang dan jasa yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.
c.     Alokasi Sumber Daya.
Dapat diketahui bahwa ekonomi menggambarkan adanya fungsi sosial pada masyarakat yang tertuju pada tercapainya kondisi  kesejahteraan fisik, yaitu dengan memanfaatkan sumber daya dan fasilitas yang ada pada masyarakat. Bila dikaitkan dengan bisnis dan dunia bisnis maka dunia ekonomi terutama akan berperan dalam menentukan:
1.    Budaya ekonomi atau gaya bertindak sebagai manusia ekonomi.
2.    Corak ragam sumber daya manusia berkecimpung dalam dunia bisnis
berikut pengembangan manusia dan hambatannya.
3.    Kondisi teknologi dan manajemen pada umumnya, serta konsistensi dan inkonsistensinya dengan laju pembangunan.
2.        Fungsi-fungsi Bisnis.
Fungsi merupakan rangkaian pekerjaan yang dilakukan oleh organisasi tertentu yang dapat dibedakan dengan rangkaian pekerjaan lainnya yang dilakukan oleh organisasi yang berbeda. Fungsi yang dilakukan oleh aktivitas bisnis dapat dikelompokkan ke dalam tiga fungsi dasar, yaitu acquiring raw materials, manufacturingraw materials into products, dandistributing product to consumer.
a.     Acquiring raw materials, merupakan fungsi bisnis yang pertama, yaitu memperoleh bahan baku.
b.    Manufacturingraw materials into products, merupakan fungsi bisnis yang mengolah suau bahan baku menjadi produk.
c.     Distributing product to consumer, merupakan suatu fungsi bisnis yang mendisttribusikan suatu produk dari produsen  kepada konsumen.
3.        Ruang Lingkup Bisnis.
Menurut Philip Kotler  (2001:7) produk yang dipasarkan dalam suatu kegiatan bisnis mencakup 10 entitas produk, yaitu:
a.     Informations,  media massa baik cetak maupun elektronik merupakan pelaku bisnis info   rmasi.
b.    Places, kategori places misalnya tempat wisata, tempat tujuan wisata memiliki objek wisata yang dapat dijual kepada para wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.
c.     Experiences, manusia senang melakukan berbagai aktivitas untuk memperoleh pengalaman – pengalaman tertentu dalam hidupnya. Dengan pengalaman tersebut manusia dapat mencapai kepuasan yang diinginkan sehingga aktivitas yang dilakukan menjadi hal yang dibutuhkan oleh manusia.
d.    Organizations, suatu perusahaan menghasilkan produk bermutu dan memuaskan kebutuhan konsumen serta memiliki kinerja keuangan yang baik, menyebabkan perusahaan memiliki nilai yang berbeda dibanding perusahaan yang lain dimata konsumen maupun investor. Apabila perusahaan menghasilkan produk baru, maka produk baru yang dihasilkan perusahaan tersebut pada umumnya akan dinilai memiliki kualitas yang baik oleh konsumen karena konsumen memiliki rujukan pengalaman mengkonsumsi produk- produk perusahaan tersebut sebelumnya.
e.     Ideas, seluruh produk yang dipasarkan saat ini pada awalnya berasal dari suatu ide produk. Ide dapat melahirkan inovasi produk yang berkualitas dan mempunyai nilai jual yang baik dipasaran.
f.     People, manusia dengan segala kemampuan dan talenta yang dimilikinya dapat menjadi komoditi bisnis.
g.    Properties, hak kepemilikan seseorang terhadap benda – benda berharga dapat dijadikan komoditi bisnis.
h.    Events, suatu wahana yang dapat di jual kepada publik dan menjadi bagian dari kegiatan bisnis.
i.      Tangible goods, suatu produk berkualitas dan yang memiliki kandungan jasa di dalamnya atau sudah banyak dikenal konsumen serta dapat diperjualbelikan sehingga membentuk aktivitas bisnis.
j.      Services, jasa bersifat intangible yang berarti keberadaan jasa tak dapat dilihat secara kasat mata, tetapi bisa dirasakan manfaatnya setelah konsumen mengonsumsi jasa tersebut. Jasa bersifat inseparable, yaitu tak dapat dipisahkan dari si pemberi jasa sehingga kualitas jasa yang akan diperoleh konsumen sangat bergantung pada si pemberi jasa tersebut.  Jasa juga memiliki sifat variability, artinya jasa yang diberikan oleh pemberi jasa memiliki variasi antara satu pemberian jasa dengan pemberian jasa yang lainnya meskipun dilakukan pemberi jasa yang sama. Hal ini dipengaruhi oleh suasana psikologis pemberi jasa pada saat melakukan pemberian jasa.
4.        Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis.
Meskipun bentuk kepemilikan bisnis berbeda-beda pada setiap negara, ada beberapa bentuk yang dianggap umum:
a.     Perusahaan perseorangan: bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah yang harus menanggung seluruh kerugian itu. Hal ini sangat besar keuntungan akan tetapi besar pula resiko yang harus kita dapatkan.
b.    Persekutuan: bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama seperti perusahaan perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi persekutuan komanditer dan firma.
c.     Perseroan: bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan diawasi olehdewan direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung jawab yang terbatas atas hartaperusahaan.
d.    Koperasi: adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
5.        Tujuan Bisnis.
 Business actor melakukan aktivitas bisnis untuk mencapai berbagai tujuan. “Objectivitas are needed in every area where performance and results directly and vitally affect the survival and prosperity of the business” (Tujuan dibutuhkan di setiap area dimana kinerja dan hasil secara langsung dan menentukan akan memengaruhi kelangsungan hidup dan kemakmuran perusahaan). 
Bertitik tolak pada usaha pencapaian tujuan-tujuan tersebut, maka tentunya proses pencapaian tujuan bisnis melalui pengelolaan sumber daya ekonomi secara optimal harus dilakukan dengan memperhatikan kepentingan dan kemanfaatan bagi para pemilik sumber daya ekonomi atau pemilik faktor-faktor produksi dan masyarakat pada umumnya.
Tercapainya tujuan bisnis akan bersifat langgeng (lebih bersifat jangka panjang) kalau didukung secara inclusif tercapainya tujuan para pihak yang terlibat dalam kegiatan bisnis tersebut. Misalnya pihak tenaga kerja, supplier bahan, pemilik modal dan pihak-pihak eksternal lainnya. Dengan demikian, etika bisnis meliputi keseluruhan proses manajemen perusahaan mengenai pengelolaan sumber daya ekonomi di mana para pemilik sumber daya ekonomi ini sama-sama memperoleh manfaat secara ekonomi yan layak. Di samping itu, masyarakat mendapatkan manfaat sosial yang positif dengan adanya pemberdayaan sumber daya ekonomi tersebut. Bagi para pemilik sumber daya ekonomi tentunya manfaat tersebut diukur dengan ukuran ekonomi dan sosial yang layak.
Tujuan perusahaan merupakan cerminan dari berbagai hasil yang diharapkan bisa dilakukan oleh bagian-bagian organisasi/ aktivitas fungsional perusahaan (produksi, pemasaran, personalia, dll) yang akan menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Key result area suatu perusahaan mencakup market standing, innovation, physical and financial resources, profitability, manager performance and development, worker performance and attitude, public responbility.
a.     Market Standing.
Penguasaan pasar atau market standing merupakan salah satu tujuan utama perusahaan. Penguasaan pasar akan memberikan jaminan bagi perusahaan untuk memperoleh pendapatan penjualan (sales revenue) dan profit dalam jangka panjang. Penguasaan pasar tidak hanya di ukur dari besarnya tingkat penjualan yang dapat dilakukan perusahaan(market size), melainkan perusahaan harus mampu membaca potensi pasar dan arah persaingan pada masa yang akan datang melalui penelaahan aktivitas pesaing yang tercermin dari teknologi yang di pasok para supplier kepada perusahaan pesaing, sehinggaproduk perusahaan tidak akan tersisih dari pasar oleh produk saingannya.
b.    Innovation.
Menurut Drucker (1969: 90), terdapat dua jenis inovasi pada setiap bisnis. Pertama, inovasi produk atau jasa. Kedua, inovasi berbagai keahlian (skills) dan aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk menghasilkan inovasi jenis pertama tersebut. Lebih lanjut inovasi berkaitan dengan penciptaan nilai (value creation) yang akan memberi konsumen kepuasan lebih besar untuk setiap rupiah yang dia belanjakan. Dalam hal ini harus di ingat bahwa konsumen sebagai pembeli bersedia menukar uang yang mereka miliki dengan barang dan jasa, karena barang dan jasa tersebut memiliki nilai (value). Oleh sebab itu, tujuan bisnis yang ingin di capai melalui inovasi adalah menciptakan nilai pada suatu produk. Misalnya, pada saat seorang konsumen membeli  jam tangan rolex, maka selain membeli ketepatan waktu, konsumen tersebut juga berharap jam tangan rolex yang dipakai dapat menaikan nilai diri (personal value) konsumen itu sendiri. Demikian pula pada saat konsumen membeli mie instan merk indomie, dia bersedia menukar uangnya karena akan memperoleh kenikmatan mengkonsumsi mie.
c.     Physical and Financial Resource.
Bagi perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, kemampuan perusahaan untuk memperoleh suplai bahan baku yang berkelanjutan dengan harga yang bersaing akan sangat menetukan daya saing perusahaan. Selain penguasaan terhadap sumber daya fisik, perusahaan harus memiliki penguasaan sumber daya keuangan yang memadai. Dengan demikian perusahaan apapun jenisnya harus memiliki tujuan penguasaan terhadap sumber daya fisik dan keuangan. Para pelaku bisnis yang memiliki badan usaha seperti Perseroan Terbatas, Persekutuan Komanditer (CV), Firma, Koperasi merupakan contoh badan usaha yang bertujuan menghasilkan laba. Demikian pula kegiatan usaha yang dilakukan perorangan yang tidak memiliki badan usaha, seperti para pedagang kaki lima, warung, kios, dan usaha informal lain memiliki tujuan utama untuk menghasilkan profit. Bisnis yang dilakukan para pelaku bisnis tidak hanya menghandalkan keuntungan/laba sesaat melainkan diharapkan dengan adanya laba, maka perusahaan dapat menumbuh kembangkan usahanya menjadi usaha yang semakin besar dan semakin menguntungkan.
Perusahaan besar seperti Coca Cola, Levis, Unilever mengembangkan suatu budaya perusahaan yang kemudian disebut The Living Company , dimana salah satu ciri dari budaya perusahaan tersebut adalah melakukan penginvestasian kembali sebagian dari keuntungan bisnis perusahaan dalam aktivitas bisnis perusahaan memiliki daya tahan yang tinggi terhadap fluktuasi usaha. Hal ini berbeda dengan perusahaan yang tidak mengembangkan budaya perusahaan The Living Company , dimana keuntungan perusahaan hanya dinikmati oleh pemilik perusahaan dan membiarkan perusahaan dalam kondisi keuangan yang tidak sehat sehingga apabila terjadi resesi atau krisis ekonomi, maka perusahaan tersebut dapat dipastikan akan lebih cepat mengalami tekanan financial yang sering kali berakhir dengan kebangkrutan.
d.    Manager Performace and Development.
Manager merupakan orang yang secara operasional bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan organisasi. Untuk dapat mengelola perusahaan yang baik, manager perlu memiliki berbagai kemampuan (skill) dan keahlian (expertise) yang berkaitan dengan profesinya. Dengan demikian, peningkatan kinerja dan pengembangan kemampuan manager melalui serangkaian kegiatan kompensasi yang menarik serta program training and development secara berkelanjutan, harus menjadi tujuan dari setiap perusahaan.
e.     Worker Performance and Attitude.
Selain manager, sumber daya manusia yang harus memperoleh perhatian besar dari perusahaan adalah para karyawan. Satu hal penting yang harus diketahui oleh perusahaan adalah sikap para karyawan terhadap pekerjaan dan juga perusahaan. Sikap karyawan terkait dengan kondisi kerja dan kompensasi yang diterima oleh karyawan. Karena itu, untuk kepentingan perusahaan jangka panjang, perusahaan harus membuat tujuan yang spesifik berkaitan dengan pemeliharaan dan pengembangan karyawan agar karyawan-karyawan tersebut dapat bekerja dengan baik.
f.     Public Responsibility.
Bisnis harus memiliki tanggung jawab sosial, seperti memajukan kesejahteraan masyarakat, mencegah terjadinya polusi, menciptakan lapangan kerja, dan lain-lain. Saat ini perusahaan yang melakukan kegiatan produksi barang dan jasa semakin di dorong untuk mengadopsi suatu kebijakan environmental sustainability, yaitu pengembangan strategi usaha yang dapat memelihara lingkungan hidup secara berkelanjutan dimana pada saat yang sama perusahaan dapat menghasilkan laba. Pada tingkat paling dasar, perusahaan melakukan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan pengendalian dan pencegahan polusi.
Pada tahap kedua, perusahaan dapat melakukan aktivitas product stewardship di mana pada kegiatan produksi ini perusahaan tidak hanya meminimalisir terjadinya polusi dari kegiatan produksi, tetapi juga memperkecil dampak yang ditimbulkan dari produk, jadi perusahaan selama masa daur hidup produk tersebut trhadap lingkungan hidup.
Pada tahap ketiga, perusahaan merencanakan untuk menetapakan teknologi-teknologi lingkungan yang baru (new environmental technologies). Misalnya, perusahaan monsanto telah menggeser teknologi pertanian lama yang banyak menggunakan bahan-bahan kimia dengan bioteknologi.
Pada tahap keempat, perusahan dapat mengembangkan suatu sustainability visionyaitu suatu visi yang dapat menjadi pemandu bagi pengembangan produk, proses produksi, teknologi produksi dan berbagai hal lainya yang dapat menjamin tercapainya environ mental sustainability. Kegagalan perusahaan untuk memerhatikan kepentingan para stakeholders sering kali menimbulkan kesulitan yang sangat besar terhadap kelancaran operasional perusahaan.
6.        Konsep Tentang Ekonomi Bisnis
Menurut Gary Hamel, untuk menjadi revolusioner industri atau dapat membuat aturan permainan baru di era sulit atau era revolusi harus menciptakan konsep bisnis beserta komponen-komponennya. Suatu konsep bisnis di era sulit terdiri dari empat komponen utama, yaitu strategi inti (Core Strategy), sumber daya strategis (Strategic Resources), perantara pelanggan (Customer Interface) dan jaringan nilai (Value Network). Empat komponen utama tersebut dikaitkan oleh tiga komponen jembatan. Antara komponen strategi inti dan sumberdaya strategis dikaitkan oleh komponen konfigurasi aktivitas (Configuration of Activities). Komponen manfaat bagi pelanggan (Customer Benefits) mengaitkan strategi inti dan perantara pelanggan. Sedangkan komponen batasan perusahaan (Company Boundaries) menjadi jembatan antara sumberdaya strategis dengan jaringan nilai. Dalam model bisnis di era sulit tersebut mencakup empat elemen penentu potensi profit yang terdiri dari efisiensi, keunikan, kecocokan dan pendorong keuntungan.
Komponen pertama dari konsep bisnis ini adalah strategi inti (Core Strategy), yang merupakan inti dari bagaimana suatu perusahaan memilih cara untuk berkompetisi. Unsur-unsur dari strategi inti tersebut meliputi visi dan misi bisnis, cakupan produk / pasar dan basis diferensiasi. Visi bisnis merupakan apa yang diinginkan perusahaan yang bersifat ideal dan misi bisnis merupakan operasionalisasi dari visi bisnis. Visi dan misi bisnis ini akan mengarah pada pernyataan nilai, kehendak strategi, tujuan dan sasaran yang besar, banyak dan berani serta semua sasaran kinerja. Visi dan misi bisnis ini untuk memberi arah dan seperangkat kriteria untuk mengukur kemajuan yang dicapai. Visi yang dilandasi modal spiritual terbukti dapat melabungkan perusahaan. Merck Pharmaceutical mempunyai visi bahwa perusahaan ini eksis karena menyediakan obat-obatan bagi yang membutuhkannya, sehingga menggerakkan bagian riset untuk bekerja optimal. Komponen pertama ini sangat menentukan keberhasilah sebuah usaha dikarenakan faktor utama usaha.
Komponen kedua dari suatu konsep bisnis di era sulit adalah sumberdaya strategis (Strategic Resources), yang terdiri dari kompetensi inti, aset-aset strategis dan proses inti. Sumberdaya strategis bersifat spesifik dan unik yang dapat mengubah secara dramatis sumberdya kompetisi menjadi sumber inovasi konsep bisnis. Kompetensi ini merupakan sesuatu keunggulan yang dimiliki perusahaan dan mampu memberikan ketrampilan dan kemampuan yang unik. Misalnya Amazon.com, mempunyai sebuah paten teknologi “One-Click” dan mempunyai merek yang sangat kuat merupakan di antara kualitas kompetensi intinya. Tetapi sesungguhnya kompetensi inti dari Amazon.com adalah pengalaman yang diciptakan untuk pelanggannya yaitu nyaman berbisnis dengan Amazon.com. Mengapa nyaman? Karena mudah (One-Click), membuat orang mempersepsikan bahwa mereka berbisnis dan menjual serta membeli produk dengan yang mempunyai merek telah dikenal.
Komponen ketiga perantara pelanggan (Customer Interface) yang mempunyai empat elemen, yaitu dukungan dan pemenuhan, informasi yang mendalam. dinamikan hubungan dan struktur harga. Harley Davidson merupakan perusahaan yang mampu membangun hubungan sejati dengan pelanggannya.
komponen keempat dari model bisnis adalah jaringan nilai yang mengelilingi perusahaan dan yang memperkuat dan melengkapi sumberdaya yang dimiliki perusahaan. Cisco dan Nokia menggunakan jaringan pemasok mereka sebagai cara untuk mengurangi modal kerja dan meningkatkan fleksibilitas secara dramatis.
7.        Bisnis yang Sesuai dengan Syariah.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam jual beli sehingga dapat membawa pada pola transaksi jual beli yang sehat dan menyenangkan. Oleh karena itu, tidaklah cukup mengetahui hukum jual beli tanpa adanya pengetahuan tentang konsep pelaksanaan transaksi jual beli tersebut. Sebenarnya, konsep yang penulis tawarkan tidaklah sulit melainkan konsep yang sering ditemui di kalangan masyarakat. Hanya saja, dalam hal ini, penulis ingin memperkenalkan konsep “JARAS” dalam transaksi jual beli yang mengacu pada Fiqh Islam. Hal ini dimaksudkan agar transaksi tersebut jauh dari perbuatan keji, kotor dan bahkan merugikan.
Banyak para penjual dan pembeli tidak menghiraukan konsep di atas padahal konsep tersebut merupakan awal untuk bangkit dan menguntungkan. Di samping itu, konsep tersebut juga merupakan komponen dalam konsep jual beli dalam fiqh Islam. Jika diperhatikan secara global, memang perilaku tersebut kelihatan remeh, tetapi sebaliknya, jika benar-benar diperhatikan, maka akan dapat membuat pola transaksi jual beli yang sehat, menyenangkan dan bahkan menguntungkan. Konsep tersebut adalah sebagai berikut :
a       Jujur.
Sifat jujur merupakan sifat Rasulullah saw. yang patut ditiru. Rasulullah saw dalam berbisnis selalu mengedepankan sifat jujur. Beliau selalu menjelaskan kualitas sebenarnya dari barang yang dijual serta tidak pernah berbuat curang bahkan mempermainkan timbangan. Maka, latihlah kejujuran dalam pola transaksi jual beli karena kejujuran dapat membawa keberuntungan. Sebagaimana penjelasan dalam Hadits yang artinya: Dari Abdullah bin Harits. Ia mengadu kepada Hakim bin Hazim ra. Dan beliau berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “penjual dan pembeli dapat melakukan khiyar (memilih) selagi belum berpisah atau sampai keduanya berpisah. Apabila keduanya telah setuju dan jelas maka jual belinya mendapatkan berkah. Dan apabila keduanya saling menekan dan berdusta maka dihapus keberkahan yang ada pada jual belinya (tidak mendapatkan keberkahan)”. (HR. Al-Bukhari)
b      Amanah.
Amanah dalam bahasa Indonesia adalah dapat dipercaya. Dalam transaksi jual beli, sifat amanah sangatlah diperlukan karena dengan amanah maka semua akan berjalan dengan lancar. Dengan sifat amanah, para penjual dan pembeli akan memiliki sifat tidak saling mencurigai bahkan tidak khawatir walau barangnya di tangan orang. Memulai bisnis biasanya atas dasar kepercayaan. Oleh karena itu, amanah adalah komponen penting dalam transaksi jual beli. Sebagaimana dalam Alquran yang artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, (QS.An-Nisa :58) Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (QS. Al-Anfaal : 27)
c       Ramah
Banyak orang yang susah untuk berperilaku ramah antar sesama. Sering kali bermuka masam ketika bertemu dengan orang atau bahkan memilah milih untuk berperilaku ramah. Padahal, ramah merupakan sifat terpuji yang dianjurkan oleh agama Islam untuk siapa saja dan kepada siapa saja. Dengan ramah, maka banyak orang yang suka, dengan ramah banyak pula orang yang senang. Karena sifat ramah merupakan bentuk aplikasi dari kerendahan hati seseorang. Murah hati, tidak merasa sombong, mau menghormati dan menyayangi merupakan inti dari sifat ramah. Oleh karena itu, bersikap ramahlah dalam transaksi jual beli karena dapat membuat konsumen senang sehingga betah atau bahkan merasa tentram jika bertransaksi. Sebagaimana keterangan dalam hadits yang artinya : Dari Jabir Bin Abdullah ra. Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: Allah SWT akan mengasihi seseorang yang murah hati ketika menjual, membeli dan meminta. (HR. Al-Bukhari)
d      Adil
Adil merupakan sifat Allah swt. Dan Rasulullah saw merupakan contoh sosok manusia yang berlaku adil. Dengan adil, tidak ada yang dirugikan. Bersikap tidak membeda-bedakan kepada semua konsumen merupakan salah satu bentuk aplikasi dari sifat adil. Oleh karena itu, bagi para penjual semestinya bersikap adil dalam transaksi jual beli karena akan berdampak kepada hasil jualannya. Para konsumen akan merasakan kenyamanan karena merasa tidak ada yang dilebihkan dan dikurangkan. Sebagaimana keterangan dalam Alquran yang artinya :….dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat. (QS. An-Nisa’ : 58)
e       Sabar.
Sabar merupakan sikap terakhir ketika sudah berusaha dan bertawakal. Dalam jual beli, sifat sabar sangatlah diperlukan karena dapat membawa keberuntungan. Bagi penjual hendaklah bersabar atas semua sikap pembeli yang selalu menawar dan komplain. Hal ini dilakukan agar si pembeli merasa puas dan senang jika bertransaksi. Begitu pula dengan pembeli, sifat sabar harus ditanamkan jika ingin mendapatkan produk yang memiliki kualitas bagus plus harga murah dan tidak kena tipu. Sebagaimana keterangan dalam Alquran yang artinya : Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka  sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan. (QS. Ali ‘Imran : 120).
8.        Jenis Usaha atau Bisnis.
Macam Macam Jenis Usaha Pada usaha ini ada kegaiatan mengubah bahan atau barang menjadi barang lain yang berbeda serta mempunyai nilai tambah, meski nampaknya sederhana. Mengetahui jenis atau bisnis ini memberikan gambaran calon wirausahaan untuk menentukan jenis usaha apa yang ingin digelutinya. Yang termasuk dalam kelompok usaha ini antara lain:
a.     Usaha produksi atau industri.
Usaha produksi atau industri merupakan usaha yang banyak meraup keuntungan. Diantara usaha produksi atau industri ini ialah:
                        i.     Industri Makanan dan Minuman Contoh usaha ialah Pabrik roti, Warung makan.
                      ii.     Industri Rumahan. Industri ini Adalah usaha yang dilakukan berbasis rumah. Umumnya usaha ini hanya terbatas pada pemenuhan kebutuhan utama atau kepuasan menyalurkan ide, hoby atau kreatifitas. Contoh usaha ialah Salon kecantikan.
                    iii.     Industri pakaian. Industry pakaian adalah usaha-usaha yang berhubungan dengan pakaian. Secara makro industri pakaian merupakan industri terbesar setelah industri makanan. Contoh usaha ialah Butik.
                    iv.     produk pakaian Industri kosmetik Contoh usaha: Parfum, Penjualan aksesoris dan lain-lain.
                      v.     Bisnis percetakan Contoh usaha: Percetakan barang promosi (brosur, kalender, paying, dll).
b.    Usaha Jasa. Usaha jasa adalah usaha yang memberikan pelayanan dan atau menjual jasa.
                         i.     Jasa pendidikan Contoh usaha Kursus mengemudi, Kursus mengetik, Kursus menjahit, Bimbingan belejar, TK dan Play Group, Event Organizer : seminar, training, workshop, Kursus wirausaha dll.
                       ii.     Jasa Kebugaran dan Olah Raga Contoh usaha Senam/aerobik/fitness, Produksi peralatan olah raga, Penyedia tempat olah raga (lapangan tenis, kolam renang, lapangan basket, dll).
                     iii.     Jasa penyewaan Contoh usaha. Warnet (Warung Internet) 114. Wartel (Warung Telekomunikasi).
c.     Usaha Intelektual. Dalam usaha ini sebenarnya ada unsur jasa maupun pengubahan bentuk barang yang dijual, namun dalam usaha intelektual kebutuhan bahan baku atau material tidak terlalu menonjol sebagaimana halnya usaha lain. Yang terutama dikerjakan dan dibutuhkan adalah pemikiran dan pekerjaan kreatif. Contoh usaha ialah Biro periklanan dan public relation, Production House dll.
d.    Usaha Perdagangan dan Distribusi, inti kegiatan usaha ini adalah sebagai perantara produsen dan konsumen, antara pemilik dengan pembeli, untuk menyebarluaskan, memeratakan atau memperluas jangkauan pasar suatu barang atau penawaran barang. Usaha perkulakan Contoh usaha ialah Minimarket / supermarket, Toko grosir, Distributor/agen dll`
9.        Kategori Usaha dan Bisnis.
 Dalam pengembangan usaha, terdapat kategori atau bagian usaha. Bagian ini adalah pilihan calon wirausaha untuk memulai usahanya. Adapun kategori atau bagiannya ialah:
a.         CV (Comanditaire Venootschap).
CV (comanditaire venootchap) adalah bentuk usaha yang merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih oleh para pengusaha yang ingin melakukan kegiatan usaha dengan modal yang terbatas. CV dapat diartikan suatu Perusahaan yang didirikan oleh satu atau beberapa orang secara tanggung menanggung, bertanggung jawab secara seluruhnya atau secara solider, dengan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang (Geldschieter), dan diatur dalam KUHD. CV pada konsepnya merupakan permitraan yang terdiri dari satu atau lebih mitra biasa dan satu atau lebih mitra diam (Komanditer), yang secara pribadi bertanggung jawab untuk semua utang permitraan, dan bertanggung jawab hanya sebesar kontribusinya. Kehadiran mitra diam adalah ciri utama dari CV atau permitraan terbatas. Dalam soal pengurusan Persekutuan, sekutu komanditer dilarang melakukan pengurusan meskipun dengan surat kuasa. Ia hanya boleh mengawasi pengurusan jika memang ditentukan demikian di dalam Anggaran Dasar persekutuan. Bila ketentuan ini dilanggar, Pasal 21 KUHD memberi sanksi dimana sekutu komplementer bertanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan. Dalam CV hanya sekutu komplementer yang boleh mengadakan hubungan terhadap pihak ketiga. Jadi yang bertanggung jawab kepada pihak ketiga hanya sekutu komplementer. Bagi calon wirausahaan yang ingin mendirikan sebuah usaha tetapi memiliki modal yang terbatas inilah alternatifnya..
Syarat Pendirian dan Perijinan CV:
1.      Copy akta pendirian perusahaan.
2.      Copy NPWP.
3.      Copy tanda daftar perusahaan persekutuan komanditer
4.      Copy surat izin perdagangan (SIUP) kecil
Karena CV berbeda dengan PT yang mensyaratkan minimal modal dasar sebesar Rp. 50jt dan harus di setor ke kas Perseroan minimal 25%nya, untuk CV tidak ditentukan jumlah modal minimal. Jadi, misalnya seorang pengusaha ingin berusaha di industri rumah tangga, percetakan, biro jasa, perdagangan, catering, dll dengan modal awal yang tidak terlalu besar, dapat memilih CV sebagai alternative.
Badan Usaha yang memadai Satu pihak dalam CV mengelola usaha secara aktif yang melibatkan harta pribadi dan pihak lainnya hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika krisis finansial. Yang aktif mengurus perusahaan CV disebut sekutu aktif, dan yang hanya menyetor modal disebut sekutu pasif. Contohnya adalah CV. BAHTERA BARU, CV. MAKMUR JAYA.
b.        PT (Perseroan Terbatas).
Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan.
Untuk mendirikan PT dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan lainnya. Para pemegang saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas pada modal yang telah disertakan, dan tidak ikut menanggung utang-utang yang dilakukan oleh perusahaan,dalam arti bahwa kekayaan pribadi pemilik tidak ikut menanggung utang-utang perusahaan. 
Pemegang saham merupakan pemilik dari PT. yang memunyai hak-hak tertentu, yaitu:
1.      Memilih Direksib.
2.      Meneliti jalannya perusahaan.
3.      Menyetujui tambahan saham, sebelum salah dijual/dikeluarkan.
4.      Menentukan manajemen
Syarat Pendirian dan Perijinan PT adalah:
1.      Copy akta pendirian perseroan serta data akta pendirian perseroan yang telah diketahui oleh Departemen Kehakiman.
2.      copy keputusan pengesahan sebagai badan hukum.
3.      Copy surat ijin usaha jasa kontruksi
4.      Copy sertifikat keahlian dari pemilik
5.      Copy tanda daftar perusahaan perseroan terbatas
6.      Copy surat izin usaha perdagangan (SIUP) besar
7.      Copy NPWP
Sebuah badan usaha dengan modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. PT adalah badan udaha yang bertujuan mencari keuntungan dan mencapai tujuannya. Permodalan sebuah Perseroan Terbatas terdiri dari saham-saham. jumlah atau besarnya modal ditetapkan dalam anggaran dasar dan tidak boleh diubah (kecuali dengan mengubah seluruh akta notarisnya). Jumlah modal tetap disebut modal statuler. PT yang ingin memperbesar modal dengan tidak mengubah statulernya (tidak mengubah akta notaris) dapat mengeluarkan obligasi (surat utang).
Obligasi adalah tanda bukti pemiliknya telah memberikan pinjaman sejumlah uang kepada PT penerima obligasi akan menerima balas jasa dalam bentuk bunga dalam persen yang tetap dan tidak menanggung resiko seperti pemegang saham dan preferen yang menerima dividen yang jumlahnya tergantung kecilnya jumlah keuntungan perusahaan.
contoh PT adalah PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk (MNC), PT. SEMEN INDONEISA (PERSERO) Tbk. Dan lain lain.
c.         Perusahaan Perseorangan atau Usaha Dagang (UD).
Perusahaan perseorangan atau biasa juga dikenal dengan usaha dagang (UD), merupakan bentuk usaha yang paling sederhana karena pengusahanya hanya satu orang, yang di maksud dalam pengusaha disini adalah orang yang memiliki perusahaan. Sumber hukum dalam usaha dagang ini adalah kebiasaan dan yurisprudensi, karena belum terdapat pengaturan yang resmi dalam suatu undang-undang yang khusus mengatur tentang usaha dagang, Namun dalam praktek usahanya di masyarakat telah diakui keberadaannya.
perusahaan yang membeli barang dagangan dari pemasok dan menjualnya kembali kepada pelanggan tanpa diproses terlebih dahulu atau tanpa diubah bentuknya. Bentuk perusahaan dagang, antara lain supermarket, penyalur atau distributor, retailer, dan pengecer.
Syarat Pendirian dan Perijinan Usaha Dagang:
1.      Asli kartu nama pemilik/penanggung jawab usaha
2.      Copy kartu nama pemilik/penanggung jawab usaha
Contohnya adalah UD. WIJAYA, UD. SUMBERTEX dan lain lain.
d.        Firma (FA)
Firma berasal dari bahasa Belanda venootschap onder firma; secara harfiah perserikatan dagang antara beberapa perusahaan. Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya. Firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih dimana tiap- tiap anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firma berasal dari anggota pendiri seta laba/ keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta pendirian.
Syarat Pendirian dan Perijinan Firma adalah:
1.      copy kartu nama pemilik / penanggung jawab.
2.      copy akta pendirian
Contohnya adalah Terra Firma, Adidas, Vans dan lain lain.
e.         Tbk (Terbuka)
Tbk adalah perusahaan yang mmpublik. new corporation, dimana tbk ini sahamnya dapat di perjual belikan secara bebas melalui proses yang disebut IPO (initial Public Offering).
Contohnya adalah PT. SMART TbK.
f.         NV. (Naamloze vennootchap)
Naamloze Vennootschap (NV), adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
Contohnya adalah KARDAN NV, NV MULTI ASIA GROUP.
g.        Inc (Incorporation).
Inc. yaitu singkatan dari Incorporation yang mengandung pengertian sebagai bentuk perusahaan baru dari Corporation. Emang mirip banget pengertiannya. Bedanya, kalo Incorporation itu kepemilikannya bersifat dapat dipindahtangankan, lalu sahamnya bisa diperjual belikan secara bebas.
Contohnya adalah Apple Inc.
h.        Corp.
Corp. merupakan singkatan dari corporation yang pengertianya yaitu perusahaan (holding/induk) berbadan hukum yang memiliki banyak perusahaan di bawahnya (anggota) dimana ia memiliki hak dan kewajiban yang berbeda dengan anggota perusahaannya. Perbedaannya ini bisa bermacam-macam, baik bentuk usaha atau bahkan core business-nya. Selain itu Corporation / Corp. ini meliputi perusahaan ororganisasi profit maupun non-profit. Kepemilikan perusahaan di atur dengan suatu hukum (semacam AD/ART) gitu dan tidak bisa dipindahkan kepemilikannya begitu saja ke pihak lain, sehingga sahamnya kadang nggak bisa di jual secara bebas.
Contohnya adalah Trans Corp.
i.          MNC (Multinational Corporration)..
Perusahaan Multinasional atau Multinational Corporation (MNC) merupakan aktor utama dalam bisnis internasional. Jenis perusahaan ini pada saat sekarang memegang peranan yang  penting untuk transaksi internasional. Perdagangan internasional seperti impor dan ekspor merupakan tahap awal dari operasi internasional perusahaan. Pola operasi internasional meliputi; usaha patungan, penanaman modal asing dan sistem lisensi. Subjek dalam perdagangan internasional secara tegas sangat memperhitungkan peran pemerintah yang besar dalm hubungan dengan MNC serta perusahaan lainnya dalam bisnis internasional. Perusahaan Multinational Coorporation (MNC) adalah sebuah perusahaan internasional atau transnasional yang berkantor pusat di satu negara tetapi kantor cabang di berbagai negara maju dan berkembang.
Contohnya adalah PEPSI
j.          Koperasi.
Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum. Setiap koperasi yang ada harus melandaskan seluruh kegiatannya pada prinsip koperasi serta asas kekeluargaan untuk meningkatkan gerakan ekonomi rakyat.
Contohnya adalah KOPERASI INDONESIA.
k.        Yayasan.
Suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-undang. Di Indonesia, yayasan diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan.
Rapat paripurna DPR pada tanggal 7 September 2004 menyetujui undang-undang ini, dan Presiden RI Megawati Soekarnoputri mengesahkannya pada tanggal 6 Oktober 2004.
Contohnya adalah Yayasan Onkologi Anak Indonesia.
l.          Pte Ltd = Private Limited.
Private limited ini jenis perusahaan yang membatasi pemegang saham, di antaranya para pemegang saham tidak dapat menjual atau mengalihkan saham mereka tanpa menawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham lainnya, para pemegang saham tidak dapat menawarkan sahamnya atau surat utang kepada masyarakat umum melalui bursa-saham, jumlah pemegang saham tidak bisa melebihi angka tetap biasanya 50.
Contohnya Hydro Group Asia Pte Ltd.
10.    Tehnik mengembangkan usaha dan bisnis..
Mengembangkan usaha adalah kegiatan untuk mencapai kesuksesan sebuah usaha. Sehingga usaha harus di kembangkan agar mendaptkan sejahteraan pihak pengelola usaha. Sebelum membahas tehnik mengembangkan usaha perlu di ketahui arti makna mengembangkan usaha.
a.     Pengertian Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha adalah Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha. Sedangkan untuk usaha yang berskala besar dan mapan , terutama di bidang teknologi industri yang terkait “Pengembangan usaha” istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan yang lain, perusahaan pihak ketiga.
Dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan satu sama lain keahlian , teknologi atau kekayaan intelektual untuk memperluas kapasitas mereka untuk mengidentifikasi, meneliti, menganalisis dan membawa ke pasar bisnis baru dan produk baru, pengembangan bisnis berfokus pada implementasi dari rencana bisnis strategis melalui ekuitas pembiayaan, akuisisi / divestasi teknologi, produk, dan lain – lain.
b.    Tingkatan Dalam Pengembangan Usaha.
pengembangan usaha memiliki tingkat yang berbeda. Level atau tingkatan tersebut menjadi produk, komersial dan korporasi. Berikut ini akan dijelaskan tentang  tingkatan yang ada pada pengembangan usaha yaitu :
1.    Tingkat Produk .
Pada level produk pengembangan usaha berarti mengembangkan produk atau teknologi baru. Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan. Tingkat perkembangan usaha  dibagi menjadi satu kategori yaitu: Perkembangan incremental. Perkembangan Incremental adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar  hal baru yang dikembangkan dari awal. Misalnya dari pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang sudah ada seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk ponsel  anda. Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap sama. Perkembangan ini dalam satu perusahaan dengan perusahaan yang lain tidak dapat di prediksi.
2.    Tingkat Komersial .
Dalam contoh bentuk pengembangan usaha di tingkat komersial berarti prospeksi murni et Dur. Ini berarti berburu pelanggan baru di segmen pasar yang baru. Dengan demikian pekerjaan ini memerlukan individu secara psikologis yang kuat dan yang sangat didorong mampu menangani banyak masalah. Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha komersial  adalah saluran atau setup organisasi penjualan. Saluran atau organisasi penjualan dapat terdiri dari mitra, agen seperti, distributor, pemegang lisensi,franchisee, atau cabang anda sendiri nasional atau internasional. Dan  terakhir tingkat pengembangan usaha komersial adalah tingkat rantai nilai.
Pada  pengembangan rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara keseluruhan. Anda akan menemukan jenis pengembangan usaha /  bisnis di perusahaan teknologi yang telah mengembangkan platform yang harus diintegrasikan atau  dikombinasikan dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk seluruh produk.  Sebuah seluruh  produk umumnya terdiri dari beberapa teknologi untuk membuatnya menjadi hidup. Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses usaha .
3.    Tingkat Korporasi .
Bila organisasi harus memutuskan apakah akan membuat atau membeli kompetensi organisasi tertentu Kita memasuki bidang pengembangan bisnis perusahaan . Fokusnya adalah bukan pada produk maupun komersial tingkat tetapi pada korporasi tingkatan usaha. Dan pada intinya tingkat pengembangan usaha ini  adalah tentang merger & akuisisi, usaha patungan (JV), saham langsung investasi (DEI) dan aliansi strategis. Ini berkaitan dengan analisa bisnis portofolio, keuangan perusahaan, hukum kontrak, hukum pajak, hukum sosial, anti kepercayaan hukum, manajemen perubahan , dan manajemen  budaya.
c.     Unsur – Unsur Dalam mengembangkan Usaha
Unsur dalam pengembangan usaha sangat perlu untuk diketahuai sebab hal ini mencakup keseluruhan. Jika salah satu unsur di abaikan usaha tidak stabil. Adapun unsur – unsur penting dalam mengembangkan usaha ada 2 yaitu :
1.    Unsur yang berasal dari dalam ( pihak internal ) :
Adanya niat dari si pengusaha wirausaha  untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar. Mengetahui teknik memproduksi barang seperti berapa banyak barang yang harus diproduksi , cara apa yang harus digunakan untuk  mengembangkan barang / produk , dan lain – lain.
Membuat anggaran yang bertujuan seberapa besar pemasukkan dan pengeluaran produk
2.    Unsur dari pihak luar ( Pihak eksternal) :
·      Mengikuti perkembangan informasi dari luar usaha.
·      Mendapatkan dana tidak hanya mengandalakan dari dalam seperti meminjam dari luar.
·      Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik / kondusif untuk usaha .
d.    Aspek – Aspek Yang Diperhatikan Dalam Mengembangkan Usaha.
Pengembangan usaha yang terdiri dari aspek strategi, manajemen pemasaran, dan penjualan, seperti :
1.    Aspek strategy, contohnya ialah:
·      Meneliti jenis usaha baru dengan penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan / atau diharapkan) oleh konsumen.
·      Menciptakan pasar baru,Menciptakan produk baru dengan karakteristik yang menarik konsumen
2.    Aspek manajemen pemasaran. Contohnya Ialah:
·       Aspek manajemen prmasaran ialah Menembus dan menguasai pangsa pasar, Mengolah, situasi / peluang  pasar yang ada dengan teliti.
·       Memasarkan produk dengan jaringan, yang luas  seperti impor produk ke luar negeri, Membuat strategi pemasaran yang dapat membuat konsumen membeli produk kita , seperti memasang iklan , brosur, dan lain-lain.
3.    Aspek penjualan. Contohnya ialah:
·       Memberikan saran tentang perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak lanjut penjualan.
·       Banyak volume produk yang akan dijual.
·       Tingkat keamanan dalam proses penjualan barang.
·       Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.
e.     Kategori Produk Baru.
Kategori produk yang baru serta mengapa dilakukan pengembangn usaha, adalah:
1.    Benar - benar baru Adalah produk yang benar-benar hasil inovasi dan baru bagi perusahaan serta menciptakan pasar yang benar-benar baru.
2.    Lini produk baru Adalah produk yang bagi perusahaan tetapi tidak bagi pasar karena sudah ada produk serupa di pasar.
3.    Tambahan untuk lini produk yang sudah ada Merupakan tambahan atau supplement item atau varian dari produk-produk lini dari  suatu perusahaan yang ada. Produk ini dapat merupakan agak baru bagi perusahaan  maupun bagi pelanggan dari produk yang sudah ada. Atau juga dalam upaya untuk memperluas segmen pasar dari produk yang ada.
4.    Perbaikan atau revisi dari produk yang ada adalah Jenis produk baru yang merupakan perbaikan atau memperbaiki kinerja sehingga memeprbaiki kinerjanya sehingga memperbaiki persepsi pelanggan, dari produk lamanya. Lebih merupakan hal baru bagi perusahaan termasuk akibat dari generasi teknologi baru  bagi suatu produk, dan biasanya di persepsi sama dengan produk lama yang digantinya.
5.    Reposisi Adalah produk lama yang ditargetkan untuk aplikasi baru dan segmen pasar baru.
6.    Penurunan biaya Merupakan modifikasi produk dengan kinerja yang sama tetapi dengan biaya yang lebih  rendah.
f.     Analisa Masalah Dan Solusi Dalam Mengembankan Usaha
            Adapun analisa dan solusi masalahnya adalah:
1.    Faktor kurangnya permodalan.
Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi. Solusinya adalah Modal dapat diperoleh bukan hanya dari dalam tetapi bisa juga dari luar seperti dari pinjaman bank , hibah , dan sebagainya.
2.    Kesulitan dalam pemasaran produk .
Kesulitan memasarkan produk dapat berakibat berlebihnya penyimpana prodik di gudana atau over produk. Sehingga tidak ada pemasukkan bagi si pengusaha. Solusinya adalah Membuat saluran pemasaran yang luas seperti memasarkan barang tidak hanya di dalam negeri saja tetapi jika bisa diekspor ke luar negeri. Dengan begitu produk kita akan melebih mudah dikenal oleh masyarakat.
3.    Persaingan usaha yang semakin ketat .
Persaingan usaha yang semakin ketat mendesak para pengusaha bersaing dengan pengusaha lainnya , hal ini jika tidak diantisipasi maka pengusaha yang kalah bersaing akan mengalami gagal produk . Solusinya adalah Menerapkan strategi usaha diantaranya seperti yang telah dibahas sebelumnya seperti menerapkan strategi penjualan contonhnya membuat diversikiasi produk , menemukan produk baru dan sebagainya.
4.    Kesulitan bahan baku .
Kesulitan dalam bahan baku adalah faktor yang sangat vital dalam proses pengembangan usaha . Jika tidak ada bahan baku maka akan dipastikan secara perusahaan tidak bisa melakukan kegitan usahanya. Solusinya adalah Membuat lokasi usaha dengan mempertimbangkan mudahnya memperoleh suatu bahan baku untuk mengembangkan usaha atau dengan kata lain memilih lokasi yang strategis dalam usaha.
5.    Kurangnya keahlian teknis dan tenaga ahli.
Solusinya adalah Merekrut tenaga ahli dengan cara melakukan seleksi yang ketat kepada calon pelamar di perusahaan anda, dengan demikian anda mendapat tenaga yang benar benar ahli dibidangnya.                                                  
Tehnik Pengembangan usaha ialah merupakan sejumlah tugas atau proses yang pada betujuan untuk menumbuhkan kegiatan usaha yang dilakukan. Pengembangan usaha dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:
1.    Perluasan Skala Usaha, Beberapa cara umum yang digunakan untuk memperluas skala usaha, antara lain:
a      Menambah kapasitas mesin dan tenaga kerja serta tambahan. jumlah modal untuk investasi. Ketika memperluas produksi. seorang wirausaha juga haru memperhitungkan mengenai prospek pemasarannya.
b      Menambah jenis barang atau jasa yang akan dihasilkan. Pengembangan jenis ini baik dilakukan untuk menurunkan biaya jangka panjang sekaligus menaikkan skala ekonomi.
c      Menambah lokasi usaha di tempat lain. Perluasan skala usaha juga harus memperhatikan beberapa aspek, yaitu:
·         Produktivitas modal dan tenaga kerja.
·         Biaya tetap dan variable.
·         Biaya rata-rata.
·         Skala produksi yang paling menguntungkan
Ketika skala usaha sudah berkembang di titik tertinggi, pengembangan skala usaha harus dihentikan. Sebagai gantinya, usaha dapat dikembangkan dengan menambah cakupan usaha.
2.    Perluasan Cakupan Usaha.
Perluasan cakupan usaha atau diversifikasi usaha dilakukan dengan mengembangkan jenis usaha baru di wilayah usaha yang baru, serta dengan jenis produk uang baru dan bervariasi.
3.    Perluasan dengan Kerja Sama, Penggabungan, dan Ekspansi Baru.
 Ada beberapa jenis perluasan dengan cara ini, yaitu:
a.     Joint venture.
Joint venture adalah bentuk kerja sama beberapa perusahaan dari negara yang berbeda menjadi satu perusahaan untuk mewujudkan konsentrasi kekuatan-kekuatan yang lebih padat.
b.    Trust/merger.
Merger adalah proses penggabungan dua perseroan menjadi satu perusahaan. Salah satu perusahaan tersebut akan tetap berdiri dengan nama yang sama, sementara perusahaan yang lain akan hilang, dan kekayaan menjadi milik perusahaan yang baru. Mergger terbagi menjadi tiga, yaitu:
·       Merger horizintal ialah merger yang dilakukan oleh usaha sejenis.
·       Merger vertikal ialah merger yang terjadi antara perusahaan - perusahaan yang saling berhubungan.
·       Konglomerat Merger antara berbagai perusahaan dengan produk-produk yang berbeda dan tidak saling berkaitan.
c.     Holding company/akuisisi.
Holding company adalah penggabungan beberapa perusahaan dengan salah satu perusahaan yang bertujuan untuk memiliki saham dari perusahaan yang lain dan bisa mengatur perusahaan tersebut.
d.    Sindikat
Sindikat adalah kerja sama antara beberapa orang untuk melaksanakan proyek khusus berdasarkan sebuah perjanjian. Kerja sama dalam mengembangakan usaha sangat perlu dilakukan. Sebab hal ini menopang terwujudnya usaha yang dinamis dan maju.
e.     Kartel
Kartel merupakan kesepakatan tertulis antara beberapa perusahaan yang sejenis untuk mengatur dan mengendalikan berbagai hal dengan tujuan menekan persaingan dan meraih keuntungan.
4.    Meningkatkan komunikasi formal dan nonformal.
Kebijakan dalam berkomunikasi dengan beberapa badan usaha dapat membantu suatu tujuan bisnis yaitu suatu keuntungan yang diharapkan. Komunikasi merupakan kunci utama keberhasilan didalam bisnis dan memperbanyak relasi bisnis. Ketrampilan didalam komunikasi dengan badan-badan usaha lainnya merupakan modal dasar menuju suatu keberhasilan didalam usaha Komunikasi antar badan usaha sangat penting dan perlu dilaksanakan sebaik-baiknya. Badan usaha lainnya adalah pihak-pihak yang membantu perusahaan dalam kegiatan bisnis seperti bank, asuransi dan sebagainya. Komunikasi dengan badan-badan lainnya dilakukan untuk kegiatan yang berkaitan dengan bisnis maupun dengan kegiatan sampingan lainnya yaitu bersifat relasi kerja. Peningkatan komunikasi antar badan usaha dapat dilakukan secara formal maupun secara nonformal. Meningkatkan komunikasi antarbadan usaha secara formal antara lain melalu cara berikuti:
1.      Seminar-seminar dalam bisnis.
2.      Penataran-penataran yang berhubungan dengan bisnis.
3.      Pelatihan-pelatihan dalam bisnis.
Meningkatkan komunikasi antar badan usaha secara non formal dilakukan dengan cara berikut:
1        Obrolan bisnis pada waktu diadakan resepsi pernikahan, perpisahan dan sebagainya.
2        Adanya kekeluargaan yang diteruskan dengan pembicaraan bisnis.
3        Negosisasi dalam bisnis
Dengan adanya negosisasi yang tepat dan penuh kreatif, berarti akan memperbanyak keuntugan perusahaan hingga berjuta-juta rupiah. Memperbanyak negosiasi dalam bisnis memang sangat penting agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan perusahaan serta memperoleh keuntungan.
 

BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Bisnis merupakan suatu organisasi atau lembaga yang menyediakan barang dan/atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan (laba). Dengan demikian, factor pendorong organisasi atau lembaga untuk memulai bisnis dan mengembangkan adalah prospek mendapatkan keuntungan (laba).
Bentuk dasar kepemilikan bisnis secara umum, yaitu : perusahaan perseorangan, persekutuan, perseroan, koperasi. Key result area suatu perusahaan mencakup market standing, innovation, physical and financial resources, profitability, manager performance and development, worker, performance and attitude, public responbility. Komponen pertama dari konsep bisnis ini adalah strategi inti (Core Strategy), Bisnis yang sesuai dengan syariah adalah apabila didalamnya terdapat lima konsep, diantaranya : jujur, amanah, ramah, adil, dan sabar.
Ada beberapa Kategori usaha atau bisnis yaitu CV (Comanditaire Vennootchap), PT (Perseroan Terbatas), UD (Usaha Dagang), FA (Firma), TbK (Terbuka), NV (Naamloze Vennotchap), Inc (Incorporation), Corp (Corporation), Koperasi, Yayasan, Pte Ltd.
Tehnik mengembangkan usaha adalah Perluasan skala usaha. Perluasan cakupan usaha, perluasan dengan kerja sama, penggabungan dan ekspensi baru, meningkatkan komunikasi formal dan non formal.
B.       Saran
Dengan selesainya makalah ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang ikut andil wawasannya dalam penulisan ini. Tak lupa kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik yang membangun selalu kami tunggu dan kami perhatikan. Semoga Allah SWT membalas semua jerih payah semua pihak yang telah membantu dengan senang hati untuk menyelesaikan makalah ini dan semoga bermanfaat bagi kita semua, Amin yarabbal alamin. 
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Panji. Manajemen Bisnis. Rineka Cipta. Jakarta: 2000
http://konsepbisnisindonesia.blogspot.com/.Kamis, 27 April 2017. Pukul 11.30 WITA.
Nickels, McHugh. Pengantar Bisnis: Understanding Busines. Salemba Empat. Jakarta: 2009.
Madura, Jeff. Introduction Business: Pengantar Bisnis. Salemba Empat. Jakarta: 2007.

Komentar

  1. saya khawatir ketika saya akan membeli rumah saya dengan nilai kredit buruk saya. saya ditolak pinjaman dari bank saya dan tidak bisa mendapatkannya. Saya menjelaskan kepada seorang teman, dia kemudian memperkenalkan saya kepada pria terhebat sepanjang masa pedro jerome. saya menjelaskan masalah saya kepadanya dengan mengirim teks ke suratnya dan dia membantu saya menyelesaikan semuanya dalam waktu 3 hari kerja. dia memberi saya pinjaman 400,000.00 euro untuk membayar rumah saya di mana saya juga digunakan untuk mengembangkan bisnis saya juga. semoga Tuhan memberkatinya! Anda dapat mengajukan pinjaman cepat dari mr pedro jerome yang bekerja dengan sekelompok investor .. dia penyihir yang dibicarakan semua orang di seluruh internet .. hubungi dia melalui surat di mr pedro pedroloanss@gmail.com. nomor whatsapp: +18632310632.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PIP DAN SEJARAH UNTAD | Membandingkan UUD yang lama dengan undang-undang yang berlaku sekarang.

HUKUM ADAT | Perkembangan di indonesia